About tentang uhamka

Wiki Article

Membangun jati diri Pemuda Muhammadiyah dari sesuatu yang sederhana seperti mampu menghafal lagu mars Pemuda Muhammadiyah, suka menggunakanatribut Pemuda Muhammadiyah, atau tertib administrasi dan sebagainya, disamping hal-hat lain yang bersifat ideologis, filisofis maupun semangat kejuangan lainnya.

Membangun jaringan inner Pemuda Muhammadiyah pada semua tingkat pimpinan agar mampu melakukan kerjasama untuk memperkuat konsolidasi organisasi.

Memberikan masukan kepada berbagai pihak agar terlaksananya social control dan check and equilibrium antara rakyat dan penguasa, sehingga tegaknya hukum, bukan Negara kekuasaan.

"Saya kira ini komitmen uhamka untuk pengembangan kampus kita dalam bidang kualifikasi dosen dan tenaga kependidikannya, maka dari itu ini harus dirancang dan inilah salah satu rancangan Uhamka kedepannya.

Merevitalisasi fungsi perkaderan dengan optimalisasi pelaksanaan plan perkaderan formal untuk pimpinan dan anggota dengan menyelenggarakan Pelatihan Instruktur secara berjenjang, untuk tingkat pusat sekurang kurangnya 3 kali dalam satu periode.

Memperdalam ilmu, memperluas pengetahuan dan meningkatan kecerdasan serta mengamatkan sesuai dengan ajaran Islam.

Melakukan kerja sama kajian, seminar ataupun kegiatan kemasyarakatan dengan berbagai donor luar negeri dengan menjamin independensi dan kebebasan berdakwah Islamiyah amar makruf nahi mungkar.

bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan semakin relevan. 

a. Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti, tentang uhamka dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan penelitian di lembaga riset/pusat studi

Menjembatani dialog peradaban dikalangan pemuda Internasional asal Negara-negara berbasis mayoritas penduduk muslim untuk mencermati isu-isu actual tentang pemikiran, gerakan dan pengembangan Islam masa depan.

Tenaga Kependidikan adalah pegawai UHAMKA yang terdiri dari tenaga penunjang akademik dan pelaksana administratif.

Pandangannya di atas merupakan kritik terhadap proses pendidikan umat Islam waktu itu. Di mana banyak lembaga pendidikan yang mengajarkan agama, akan tetapi tidak mampu ‘mendidikkan’ agama pada pribadi peserta didiknya. Akibat proses yang demikian, mereka memang berhasil melahirkan out place yang memiliki wawasan keagamaan yang luas, dan fasih berbahasa Arab, akan tetapi memiliki budi pekerti yang masih rendah.

Melakukan kerjasama sesama Pemuda Asean dalam mengembangkan sitaturrahim berbagai usaha-usaba untuk mencapai kemajuan pemuda dalam berbagai bidang.

Mendorong kader Pemuda Muhammadiyah untuk berani, mampu dan menjadi contoh pemuda mandiri yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Report this wiki page